Monday 13 June 2016

Hati manusia, siapa yang jaga?



"Ya Allah, Tuhan yang menemani setiap hati yang keseorangan, yang menemani setiap yang kesepian,
Yang Maha Hampir tidak jauh, yang berkuasa tidak mampu diatasi.
Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Berdiri Sendiri, 
Wahai yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
[ Riwayat al-Dailami ]


Terkadang (terlalu kerap) kita terlupa yang Allah yang menjaga hati setiap antara kita.
Mungkin seribu tahun pun kita yang ada depan mata, kalau sekali Allah dah tiup rasa tawar hati, dipersembah intan permata dan dirayu pun, tiada apa yang dapat kembali sama.
Dan mungkin beruntunglah mereka yang datang seterusnya.
Mungkin, seribu tahun pun berjauh pandangan, Dia tahu apa yang terbaik di kemudian hari, indeed He is the All-Knower All-Wise of everything.
Mungkin musibah adalah caraNya yang terbaik untuk memperingatkan kita memperbaiki kekurangan diri untuk lebih bersedia dengan tanggungjawab.
Mungkin musibah juga adalah caraNya yang terbaik untuk mengingatkan kita yang Dia masih sayangkan kita. Ketika Allah rindu pada hambanya, ia akan mengirimkan sebuah hadiah istimewa melalui malaikat Jibril yang isinya adalah ujian.
Malu sudah rasanya untuk merayu pada manusia, sedangkan hatinya sendiri berbolak-balik. You put all your eggs in one basket, not realizing that the basket is ripping apart from another side.
Tapi, lagi malu rasanya untuk merintih pada Allah, sedangkan hanya Dia serba serbi Maha Mengetahui khilaf kita, satu pun tak dapat tersembunyi.
Tapi, pada siapa lagi kita nak merintih untuk dijaga hati, as a better person, for a better person, kalau bukan padaNya.
Maybe it's the way He is telling you; that distance sometimes let's you know what's worth keeping, and what's worth letting go...



No comments: